Saturday, April 18, 2009

Kualitas Standar Layanan Operator

Operator telekomunikasi di tanah air satu suara mendukung kebijakan penerapan kualitas standar layanan (quality of services/QoS) dalam program kerja Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI).

"Kita tunggu regulasinya seperti apa, yang jelas kita setuju QoS jadi program utama BRTI," kata Direktur Consumer PT Telkom Tbk I Nyoman G Wiryanata, di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, operator membutuhkan regulasi QoS tersebut. Sejauh ini ia belum mengetahui adanya perbedaan pandangan antara regulator dengan operator terkait dengan QoS, kalau pun ada operator harus diajak bicara.

Direktur Layanan Korporasi PT Bakrie Telecom, Rakhmat Junaidi, mengatakan, selalu diperlukan kesepakatan untuk membedakan menjadi "regulated" dan mana yang jadi "soft regulated", begitu pula yang terkait dengan program QoS BRTI ini.

Menurut dia, program QoS BRTI ini merupakan "soft regulated" yang tetap membutuhkan kesepatakan bersama. Namun pada dasarnya pelayanan ini memang akan terbentuk dengan sendirinya oleh ketentuan konsumen.

Terkait dengan adanya penambahan biaya untuk pelaksanaan QoS ini, ia berpendapat hal tersebut sangat wajar dan tidak terlalu menjadi masalah, karena pada dasarnya semua dilakukan sebagai upaya menarik pelanggan.

Sementara itu, Ketua BRTI yang juga merupakan Dirjen Postel, Basuki Yusuf Iskandar, mengatakan, tahun ini program kerja dari badan yang ia pimpin adalah menjaga layanan untuk konsumen (QoS) oleh operator.

"Rencananya akan keluar KepDirjen yang merupakan petunjuk teknis dari peraturan menteri tentang QoS tak lama lagi," katanya. Dalam regulasi tersebut akan berisi tentang penilaian kinerja dari para operator seperti pengukuran "call drop" dan lainnya.

"Jika ada yang tidak memenuhi aturan akan dikenakan denda sesuai Peraturan Pemerintah tentang denda. Denda berlaku untuk kinerja selama setahun," ujar dia.

Sektor telekomunikasi pada 2008 mampu menahan laju inflasi akibat adanya penurunan tarif ritel sebesar 40 persen. Akibatnya dari penurunan tarif ritel tersebut QoS dari operator mengalami penurunan karena trafik meningkat. Tahun 2009 ini diperkirakan sektor telekomunikasi memiliki belanja modal sebesar Rp70 triliun dengan omzet mencapai Rp160 triliun.

Sumber : Kompas.com

0 comments:

Post a Comment

Blog Widget by LinkWithin